Header Ads

Mengulik Isu ‘Rush Money’ dan Dampak Buruknya Bagi Indonesia Jika Sampai Dilakukan



Dalam beberapa hari belakangan, isu rush money mendadak mencuat menyusul kasus “Ahok” yang semakin panas. Tidak ada angin tidak ada hujan, isu rush money mendadak dilempar di publik dan menyebabkan banyak orang jadi bingung dan ada juga yang panik dengan hal yang masih asing di telinga mereka.


Sebenarnya apa sih rush money itu? Dan kenapa isu ini diluncurkan bersamaan dengan rencana aksi demonstrasi 25 November? Lantas, kalau sampai dilakukan, apa dampaknya bagi Indonesia? Mari kita kupas satu-satu.


Apa Itu Rush Money?


Entah sajak kapan istilah rush money ini mendadak muncul dan jadi booming. Di dunia perbankan internasional, hanya ada cash rush dan tidak ada rush money. Penggunaan rush money hanya dilakukan di Indonesia dan langsung jadi perbincangan banyak orang di sosial media dan membuat pihak pemerintah jadi geram.


Apa itu rush money [image source]

Apa itu rush money [image source]

Rush money atau cash rush adalah pengambilan dana besar-besaran dari bank. Semua orang yang memiliki uang di tabungan akan diambil secara massal sehingga bank akan kehabisan uang. Keadaan ini akan secara tidak langsung mengganggu keuangan negara dan perbankan dalam negeri bisa terganggu. Kalau sampai parah, krisis moneter bisa terjadi dan masyarakat sendiri yang akan rugi.

Kenapa Ada Isu Rush Money di Indonesia?


Rush money mendadak menjadi headline di media sosial. Bahkan tagar #RushMoney2511 sempat jadi tren di Twitter. Beberapa pendapat mengatakan kalau aksi ini dilakukan untuk menekan pemerintah. Dengan adanya aksi penarikan uang besar-besaran, pemerintah mau tidak mau akan memperhatikan apa yang dimiliki oleh mereka yang berkepentingan.


Rush money dan Menteri Keuangan [image source]

Rush money dan Menteri Keuangan [image source]

Penarikan uang secara besar-besaran diisukan akan dilakukan pada aksi demonstrasi lagi pada tanggal 25 November. Seluruh umat Islam diimbau untuk ikut melakukannya meski hal ini hanyalah isu belaka. Beberapa pentolan aksi demonstrasi 411 mengatakan kalau tidak ada yang namanya rush money yang dipercaya bisa merugikan banyak orang, bahkan negara jadi goyah.

Pemerintah Geram dan Melakukan Penyelidikan


Setelah isu rush money meledak di sosial media, pemerintah mulai serius mengusut kasus ini. Pihak kepolisian berjanji akan mencari penyebar isu mengerikan dan membuat banyak orang jadi kebingungan. Kalau saja aksi ini benar-benar dilakukan, Indonesia bisa saja ambruk setelah krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 silam.


Polisi tangani penyebar isu [image source]

Polisi tangani penyebar isu [image source]

Menyebarkan isu rush money dan melakukannya dengan tujuan yang berbau politis, sama halnya melakukan pengkhianatan pada negara. Siapa saja yang melakukan tindakan makar akan dijatuhi hukuman yang berat. Memengaruhi masyarakat untuk berbuat buruk adalah perbuatan yang melanggar hukum dan wajib diadili dan dihukum dengan setimpal.

Apa Dampak Buruk dari Rush Money?


Rush money biasanya dilakukan saat stabilitas ekonomi sangat memburuk atau kinerja bank sangat buruk. Masyarakat akan menarik uangnya dengan cepat karena khawatir akan hilang dan tidak kembali lagi. Rush money pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 di mana banyak orang mengambil dananya karena khawatir dengan situasi negara yang kacau.


Dampak buruk dari rush money [image source]

Dampak buruk dari rush money [image source]

Melakukan rush money di situasi ekonomi Indonesia yang sedang baik akan membuat negeri ini mengalami kemunduran. Jika sampai stabilitas ekonomi menurun maka masyarakat Indonesia lah yang akan terganggu. Apalagi mereka yang berada di kelas ekonomi menengah ke bawah. Kehidupan yang dijalankan akan semakin mencekik.

Inilah sekilas ulasan tantang isu rush money yang sempat beredar di Indonesia. Semoga kita semua bisa lebih bijak mengolah informasi yang berkeliaran di media sosial. Jangan terlalu mudah percaya jika belum jelas fakta dan dampak yang ditimbulkan. Next




Uncategorized
#Uncategorized

No comments:

Powered by Blogger.